Widyanta Putra Teja Nyatanya Suka Beragam Cabang Olahraga
Widyanta Putra Teja Nyatanya Suka Beragam Cabang Olahraga. Dunia olahraga Indonesia kembali diramaikan oleh sosok yang tak hanya unggul di lapangan basket, tapi juga punya hobi beragam di luar sana. Widyanta Putra Teja, point guard andalan Satria Muda Pertamina di IBL, baru saja buka suara soal ketertarikannya pada berbagai cabang olahraga lain. Di tengah persiapan musim 2025/26 yang dimulai Oktober nanti, Widy bilang dalam sesi live Instagram bahwa ia suka coba-coba hal baru untuk jaga kebugaran dan semangat. Ini bukan sekadar obrolan ringan; bagi atlet seperti Widy, yang lahir 13 April 1997 dan sudah wakili Timnas Basket Indonesia di FIBA Asia Cup 2022 serta SEA Games 2023, minat ini jadi inspirasi bagi generasi muda. Penggemar basket yang biasa lihat ia dribel lincah di lapangan kini tahu, Widy bukan tipe yang stuck di satu olahraga saja. Pernyataannya ini muncul pasca latihan tim di Senayan, di mana ia cerita bagaimana olahraga lain bantu ia hindari kejenuhan dan tingkatkan skill basketnya. Bagi IBL, yang targetkan lebih banyak penonton musim ini, cerita Widy ini seperti angin segar—buktikan atlet lokal bisa versatile. Apa cabang olahraga favoritnya, dan bagaimana fans bereaksi? Kita kupas satu per satu, mulai dari profilnya hingga dampaknya di komunitas. BERITA BOLA
Siapakah Itu Widyanta Putra Teja
Widyanta Putra Teja, atau akrab dipanggil Widy, adalah salah satu point guard paling andal di liga basket Indonesia. Lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 13 April 1997, ia mulai kenal bola basket sejak kecil berkat ayahnya yang pelatih amatir. Tinggi 187 cm, Widy punya gaya bermain cepat dan visi passing tajam, yang bikin ia cepat naik daun. Kariernya dimulai di akademi lokal sebelum gabung tim junior Pelita Jaya Bakrie pada 2015. Debut profesionalnya datang musim 2016/17 di IBL dengan Aspac Jakarta, di mana ia main 20 laga dengan rata-rata 8 poin dan 4 assist per game—angka solid untuk pemula.
Sejak itu, Widy pindah klub berkali-kali untuk asah kemampuan: dari NSH Jakarta ke Indonesia Patriots, lalu Prawira Bandung, dan West Bandits Solo sebelum resmi gabung Satria Muda Pertamina pada Oktober 2022. Di SMP, ia kenakan nomor punggung 71 dan jadi starter utama, bantu tim finis runner-up IBL 2023. Musim lalu, ia catatkan 15,2 poin, 6,8 assist, dan 3,5 rebound per laga—tertinggi kariernya. Secara internasional, Widy wakili Indonesia sejak 2017: main di FIBA Asia Cup 2017, SEA Games 2019 (perak), dan puncaknya FIBA Asia Cup 2022 di mana ia rata-rata 12 poin. Ia juga ikut Olympic Qualifying 2023 di Syria, meski tim kalah. Di luar lapangan, Widy aktif di media sosial dengan 150 ribu followers Instagram, sering bagiin tips basket dan momen keluarga. Ia idolakan coach Youbel Sondakh sejak kecil, dan gabung SMP baginya seperti “memenuhi mimpi masa kecil.” Kini usia 28, Widy jadi ikon basket nasional yang dorong generasi muda ikut IBL Junior.
Cabang Olahraga Apa Saja yang Disukai Oleh Widyanta Putra Teja: Widyanta Putra Teja Nyatanya Suka Beragam Cabang Olahraga
Widyanta tak cuma jago basket; ia suka coba cabang olahraga lain untuk jaga kondisi fisik dan refresh pikiran. Favorit utamanya futsal, yang ia mainkan sejak SMA di Pontianak—ia bilang futsal bantu asah dribel dan quick decision making, mirip point guard basket. Di Instagram, ia pernah unggah video main futsal dengan teman-teman SMP, cetak gol dari tengah lapangan. Kedua, bulutangkis—cabang rakyat Indonesia ini jadi pilihan Widy saat off-season. Ia suka smash keras ala Anthony Sinisuka Ginting, dan sering tantang rekan tim seperti Abraham Damar Grahita di sesi latihan ringan. “Badminton bikin tangan lebih lincah untuk passing,” katanya.
Ketiga, sepak bola, yang ia ikuti lewat liga amatir di Jakarta. Widy penggemar Arema FC sejak kecil, dan suka main sebagai winger untuk latih stamina. Ia pernah cerita, main bola bantu ia pahami teamwork di basket. Keempat, gym dan angkat beban—bukan cabang kompetitif, tapi ia rutin lakukan untuk build core strength, terutama setelah cedera pergelangan tangan 2021. Terakhir, ia suka renang untuk recovery, terutama setelah latihan intens. Di SEA Games 2023, ia bilang renang bantu kurangi risiko cedera. Total, Widy klaim coba enam cabang sejak junior, tapi tetap prioritaskan basket. Minat ini lahir dari masa kecil di Pontianak, di mana ia main apa saja yang ada—dari voli pantai ke lari estafet sekolah.
Bagaimana Reaksi Para Fans Usai Widyanta Putra Teja Suka Banyak Olahraga
Pernyataan Widy soal hobi olahraganya langsung viral di media sosial, dengan ribuan komentar positif dari fans. Di Twitter, hashtag #WidyVersatile trending selama 24 jam, dengan netizen bilang “Widy atlet lengkap ala Indonesia—basket, futsal, badminton, semua jago!” Satu tweet dari akun fan SMP dapat 5 ribu retweet: “Ini inspirasi buat anak muda, olahraga bukan cuma satu, tapi banyak untuk sehat jiwa raga.” Komunitas basket IBL di Facebook penuh diskusi, di mana fans usia 20-an bilang Widy dorong mereka coba olahraga silang—seperti gabung futsal league sambil nonton IBL.
Tapi ada juga reaksi campur: sebagian fans khawatir, “Jangan sampai cedera lagi gara-gara main bola,” ingat absennya Widy musim lalu. Di Instagram live, ia jawab langsung: “Saya atur waktu, olahraga lain cuma fun, basket prioritas.” Reaksi positif dominan dari atlet lain—seperti pesepak bola Marc Klok komentar “Mantap bro, yuk main bola bareng!”—bikin Widy dapat undangan kolab dari federasi bulutangkis PBSI untuk event charity. Secara keseluruhan, reaksi ini naikkan popularitas Widy 20 persen di Google Trends, dan SMP lapor tiket latihan terbuka laris. Fans bilang ini bukti atlet Indonesia bisa jadi role model multifaset.
Kesimpulan: Widyanta Putra Teja Nyatanya Suka Beragam Cabang Olahraga
Kisah Widyanta Putra Teja yang suka beragam cabang olahraga jadi pengingat manis bahwa atlet tak harus terpaku satu bidang—malah, variasi ini bikin ia lebih tangguh di basket. Dari point guard SMP ke wakil Timnas, Widy tunjukkan futsal, bulutangkis, sepak bola, dan renang bukan saingan, tapi pendukung. Reaksi fans yang antusias, meski ada kekhawatiran, justru dorong ia jadi ikon lebih besar. Bagi IBL dan olahraga Indonesia, cerita ini peluang promosi lintas cabang—mungkin event all-star multi-sport nanti. Widy, terus inspirasi; penggemar, terus dukung. Olahraga itu fun, dan Widy bukti hidupnya.
Post Comment