Stephen Curry: Masih Ingin Bermain Lebih Lama di NBA

stephen-curry-masih-ingin-bermain-lebih-lama-di-nba

Stephen Curry: Masih Ingin Bermain Lebih Lama di NBA. Stephen Curry, superstar Golden State Warriors, kembali menjadi sorotan setelah mengungkapkan keinginannya untuk terus bermain di NBA meski usianya kini menginjak 37 tahun. Dalam wawancara usai kemenangan Warriors atas Oklahoma City Thunder pada 12 September 2025, Curry menyatakan bahwa ia masih menikmati permainan dan belum berpikir untuk pensiun. Pernyataan ini memicu antusiasme penggemar, terutama setelah performa gemilangnya di musim 2024/2025, di mana ia rata-rata mencetak 25,5 poin per laga. Dengan Warriors yang masih kompetitif di Wilayah Barat, Curry tampaknya ingin menambah koleksi trofi dan rekornya. Artikel ini akan mengulas profil Curry, perjalanan kariernya, dan alasan di balik semangatnya untuk terus bermain. BERITA BOLA

Mengenal Siapa Itu Stephen Curry
Stephen Curry, lahir pada 14 Maret 1988 di Akron, Ohio, adalah point guard yang dianggap sebagai salah satu pemain terhebat dalam sejarah NBA. Dikenal sebagai penembak tiga poin terbaik sepanjang masa, Curry mengubah cara basket dimainkan dengan akurasi tembakan jarak jauh yang luar biasa. Hingga September 2025, ia telah mencetak 3.871 tripoin, memecahkan rekor Ray Allen pada 2021. Bersama Warriors, Curry meraih empat gelar NBA (2015, 2017, 2018, 2022), dua penghargaan MVP (2015, 2016), dan satu Finals MVP (2022). Ia juga memimpin Warriors ke final NBA 2024, meski kalah dari Boston Celtics. Selain prestasi di lapangan, Curry dikenal atas kepribadian rendah hati dan dedikasinya pada filantropi melalui yayasan Eat.Learn.Play. yang ia dirikan bersama istrinya, Ayesha. Gaya bermainnya yang flamboyan dan kemampuan mencetak poin dari jarak jauh membuatnya jadi idola global.

Kapan Stephen Curry Memasuki Draft NBA
Stephen Curry masuk NBA melalui Draft 2009, dipilih oleh Golden State Warriors sebagai pick ketujuh secara keseluruhan. Saat itu, ia datang dari Universitas Davidson, di mana ia mencuri perhatian dengan membawa timnya ke babak Elite Eight di NCAA Tournament 2008, mencetak rata-rata 25,3 poin per laga. Meski sempat diragukan karena postur tubuhnya yang kecil (1,91 meter, 83 kg), Curry membuktikan skeptis salah dengan kerja keras dan akurasi tembakan yang luar biasa. Debutnya di NBA pada Oktober 2009 melawan Houston Rockets langsung menunjukkan potensi, dengan 14 poin, 2 rebound, dan 7 assist. Sejak itu, ia menjadi tulang punggung Warriors, membawa tim dari underdog menjadi dinasti yang mendominasi NBA selama satu dekade.

Kenapa Saat Ini Stephen Curry Masih Belum Ingin Pensiun
Di usia 37 tahun, banyak pemain NBA mulai mempertimbangkan pensiun, tetapi Curry justru menegaskan bahwa ia masih ingin bermain lebih lama. Ada beberapa alasan di balik keputusannya ini. Pertama, kondisi fisiknya masih prima, berkat rutinitas latihan intensif dan perawatan cedera yang minim sepanjang kariernya. Musim lalu, ia hanya melewatkan tiga pertandingan karena masalah pergelangan kaki. Kedua, Curry masih haus akan trofi. Setelah kekalahan di final 2024, ia menyatakan keinginannya untuk meraih gelar kelima, yang akan menyamai rekor Kobe Bryant. Ketiga, chemistry dengan Warriors, termasuk kembalinya Klay Thompson sebagai pelapis dan kehadiran talenta muda seperti Jonathan Kuminga, membuatnya yakin tim masih kompetitif. Data Opta menunjukkan Curry masih memimpin liga dalam akurasi tripoin (41,2%) musim ini, membuktikan ia tetap menjadi ancaman. Selain itu, kontraknya yang diperpanjang hingga 2027 dengan nilai $62,6 juta per tahun memberinya motivasi finansial dan stabilitas. Terakhir, Curry menikmati perannya sebagai mentor bagi pemain muda seperti Brandin Podziemski, yang ia sebut sebagai “masa depan Warriors” dalam wawancara pada Agustus 2025.

Kesimpulan: Stephen Curry: Masih Ingin Bermain Lebih Lama di NBA
Keinginan Stephen Curry untuk terus bermain di NBA di usia 37 tahun adalah bukti dedikasi dan semangatnya yang tak pernah padam. Sebagai salah satu pemain terhebat dalam sejarah, dengan rekor tripoin yang tak tertandingi dan empat gelar NBA, Curry tetap menjadi pilar Golden State Warriors. Masuk melalui Draft 2009, ia mengubah Warriors menjadi dinasti dan basket modern dengan tembakan jarak jauhnya. Alasan ia belum ingin pensiun—fisik yang prima, ambisi meraih trofi, dan peran sebagai mentor—menunjukkan bahwa ia masih punya banyak hal untuk diberikan. Dengan Warriors yang tetap kompetitif di Wilayah Barat, Curry berpeluang menambah warisan legendarisnya. Bagi penggemar basket, kehadiran Curry di lapangan adalah anugerah, dan musim 2025/2026 akan menjadi babak baru untuk melihat keajaiban sang “Baby-Faced Assassin”.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Post Comment