Luka Doncic Sebut Wasit EuroBasket Berat Sebelah

luka-doncic-sebut-wasit-eurobasket-berat-sebelah

Luka Doncic Sebut Wasit EuroBasket Berat Sebelah. Luka Doncic, bintang Slovenia dan Los Angeles Lakers, menjadi pusat perhatian setelah mengkritik keras wasit usai kekalahan timnya dari Jerman di perempat final FIBA EuroBasket 2025, 10 September 2025. Dengan skor akhir 99-91, Slovenia tersingkir, dan Doncic tak kuasa menahan frustrasinya, menyebut wasit bertindak “berat sebelah.” Komentar pedas ini memicu diskusi luas di kalangan penggemar dan pengamat basket, terutama karena performa gemilang Doncic dengan 39 poin, 10 rebound, dan 7 assist ternyata tak cukup membawa Slovenia ke semifinal. Apa sebenarnya yang dimaksud Doncic dengan tuduhan ini, dan bagaimana respons pihak EuroBasket? BERITA BASKET

Mengenal Pemain Luka Doncic
Luka Doncic, lahir di Ljubljana, Slovenia, pada 28 Februari 1999, adalah salah satu pemain basket terbaik dunia saat ini. Memulai karier profesionalnya di usia 16 tahun bersama Real Madrid, ia menjadi pemain termuda yang debut di klub tersebut dan memenangkan EuroLeague pada 2018, sekaligus meraih gelar MVP. Sejak bergabung dengan NBA pada 2018, Doncic telah lima kali terpilih sebagai All-Star dan masuk All-NBA First Team lima kali. Kini bermain untuk Los Angeles Lakers, ia mencatatkan rata-rata 33,9 poin, 8,6 rebound, dan 9,2 assist per game di musim 2024/25. Untuk Slovenia, Doncic adalah pahlawan nasional, membawa timnya meraih gelar EuroBasket 2017 dan posisi keempat di Olimpiade Tokyo 2020. Di EuroBasket 2025, ia memimpin turnamen dengan rata-rata 34 poin per game, termasuk rekor 47 poin melawan Prancis.

Apa yang Dimaksud Dengan Berat Sebelah
Doncic mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan wasit dalam laga melawan Jerman, terutama karena ia menerima technical foul hanya dua menit setelah pertandingan dimulai karena berteriak “alo” atau “hello.” Ia juga geram karena mendapatkan foul keempat di awal kuarter ketiga, yang menurutnya belum pernah terjadi sepanjang kariernya. “Di laga perempat final, hal seperti ini seharusnya tidak terjadi, siapa pun pemainnya,” ujar Doncic. Ia menyoroti ketimpangan jumlah free throw: Jerman mendapat 37 peluang (30 berhasil), sementara Slovenia hanya 25 (20 berhasil). Slovenia juga dikenai 31 pelanggaran pribadi dibandingkan 24 untuk Jerman. Menurut Doncic dan rekan setimnya, Alen Omic, wasit tidak memberikan perlindungan yang layak untuk pemain sekaliber Doncic, yang dianggap sebagai bintang utama turnamen. Tuduhan “berat sebelah” ini merujuk pada persepsi bahwa wasit lebih memihak Jerman, mungkin karena status mereka sebagai juara dunia atau tekanan dari penonton di Arena Riga, Latvia.

Bagaimana Tanggapan EuroBasket Atas Perkataan Luka Doncic
Pihak FIBA EuroBasket belum memberikan pernyataan resmi terkait komentar Doncic hingga 12 September 2025. Namun, seorang wasit senior yang terlibat dalam turnamen, dalam wawancara anonim, membela keputusan mereka dengan menyatakan bahwa aturan FIBA lebih ketat soal interaksi pemain dengan wasit dibandingkan NBA. “Di FIBA, kami tidak mentolerir protes berlebihan, bahkan sekadar gerakan atau ucapan kecil,” katanya. Pelatih Slovenia, Aleksander Sekulic, dan pemain veteran Klemen Prepelic juga menyuarakan frustrasi serupa, menyebut standar wasit di turnamen ini “tidak sesuai level.” Meski demikian, FIBA dilaporkan sedang mengevaluasi kinerja wasit untuk memastikan integritas turnamen, terutama setelah keluhan serupa dari pelatih Yunani, Vassilis Spanoulis, terkait perlakuan terhadap Giannis Antetokounmpo. Namun, tidak ada indikasi bahwa FIBA akan mengambil tindakan disiplin terhadap Doncic atas komentarnya, mengingat ia tidak menggunakan bahasa yang kasar atau menghasut.

Kesimpulan: Luka Doncic Sebut Wasit EuroBasket Berat Sebelah
Kritik tajam Luka Doncic terhadap wasit EuroBasket 2025 mencerminkan frustrasi atas kekalahan Slovenia dari Jerman, yang menurutnya dipengaruhi oleh keputusan wasit yang tidak adil. Dengan performa individu yang luar biasa, Doncic merasa timnya dirugikan oleh ketimpangan dalam panggilan foul dan free throw. Meski FIBA belum merespons secara resmi, keluhan ini menambah sorotan pada standar wasit di turnamen internasional, yang sering berbeda dengan NBA. Bagi Doncic, fokus kini beralih ke musim NBA bersama Lakers, di mana ia diharapkan terus menunjukkan kelasnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia. Kontroversi ini mungkin akan mereda, tetapi menegaskan bahwa emosi dan intensitas Doncic di lapangan tetap menjadi daya tarik, sekaligus tantangan baginya untuk mengelola interaksi dengan wasit di masa depan.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Post Comment