Kebahagiaan JJ Redick Melihat Peforma Deandre Ayton
Kebahagiaan JJ Redick Melihat Peforma Deandre Ayton. Pagi Rabu, 5 November 2025, konferensi pers pasca-latihan Los Angeles Lakers jadi momen hangat saat pelatih kepala JJ Redick tak henti-hentinya tersenyum lebar membahas Deandre Ayton. Di pekan ke-8 musim NBA 2025/2026, center asal Bahama berusia 27 tahun ini lagi on fire: rata-rata 18 poin, 12 rebound, dan 2 blok per laga dari delapan penampilan, bantu Lakers duduk nyaman di posisi ketiga Wilayah Barat dengan rekor 7-3. Redick, yang baru musim pertama jadi pelatih setelah pensiun dari bermain, bilang dengan mata berbinar: “Melihat Deandre seperti ini bikin saya bahagia banget. Ia bukan cuma pemain, tapi pemimpin yang bikin tim lengkap.” Ini bukan pujian kosong; Ayton, yang gabung Lakers via trade musim panas lalu, sudah ubah dinamika interior tim—dari pertahanan rapat jadi ancaman dua arah. Di tengah jadwal padat termasuk laga ulang lawan Phoenix akhir pekan ini, kebahagiaan Redick ini jadi cerita manis: bagaimana satu pemain bisa angkat semangat seluruh skuad, dan pelatihnya jadi saksi langsung kebangkitan itu. MAKNA LAGU
Performa Ayton yang Meledak di Musim Baru: Kebahagiaan JJ Redick Melihat Peforma Deandre Ayton
Deandre Ayton lagi tunjukkan versi terbaiknya sejak draft nomor satu 2018, dan itu yang bikin JJ Redick tak bisa berhenti tersenyum. Di laga terakhir lawan Memphis Grizzlies minggu lalu, Ayton catat double-double 20 poin dan 14 rebound dalam tiga kuarter pertama, termasuk lima blok yang bikin Ja Morant frustrasi. Meski duduk di babak kedua untuk manajemen beban—keputusan Redick untuk jaga stamina—ia sudah ubah permainan: Lakers menang 112-98 dengan pertahanan interior paling solid musim ini, kebobolan cuma 98 poin.
Statistik musim ini mencolok: shooting efficiency 58 persen dari lapangan, termasuk 40 persen dari jarak menengah yang dulu jadi kelemahan. Ayton tak cuma rebut bola; ia fasilitasi pick-and-roll dengan LeBron James dan Anthony Davis, ciptakan ruang untuk tembakan terbuka—sudah enam assist rata-rata per laga, naik dari 1,8 musim lalu. Redick sering cerita di podcast pribadinya bagaimana Ayton “merangkul peran barunya”: tak lagi jadi focal point, tapi anchor yang dukung duo superstar. Ini kebahagiaan murni bagi pelatih yang suka analisis data: Ayton kurangi turnover jadi 1,2 per laga, dan plus-minus tim +15 saat ia di lapangan. Di usia matang, Ayton seperti puzzle hilang yang pas—bikin Redick bilang, “Saya senang lihat ia bahagia di sini, itu yang bikin performa meledak.”
Pujian Redick yang Tulus dan Penuh Makna: Kebahagiaan JJ Redick Melihat Peforma Deandre Ayton
JJ Redick, mantan sharpshooter yang transisi mulus jadi pelatih, tak segan ungkapkan kebahagiaan pribadinya soal Ayton. Di konferensi pers Senin lalu, ia bilang: “Deandre fenomenal sepanjang musim. Ia korbankan ego untuk tim, pimpin dengan contoh di latihan.” Ini bukan hype; Redick, yang dulu sering komentari Ayton sebagai analis, sekarang lihat langsung transformasi itu. Ayton, yang sempat kesulitan di Phoenix dengan isu kondisi fisik, kini rutin latihan pagi ekstra—fokus core strength dan mobility—yang Redick puji sebagai “komitmen juara”.
Kebahagiaan Redick terpancar saat cerita momen kecil: seperti saat Ayton bantu Davis di ruang ganti usai kekalahan lawan Clippers, dorong mental tim bangkit. “Melihat ia seperti itu bikin saya tersenyum, karena itu yang saya cari di locker room,” kata Redick. Ini makna dalam bagi pelatih rookie: Ayton tak cuma tambah rebound (liga kedua terbanyak), tapi juga chemistry—ia kirim pesan pribadi ke Redick usai laga Grizzlies: “Love who loves you,” lengkap foto huddle tim. Redick balas dengan cerita lama soal karirnya sendiri, tunjukkan ikatan pelatih-pemain yang langka. Di musim di mana Lakers target playoff, pujian ini jadi booster: Redick bahagia karena Ayton bukti rekrutmen tepat, ubah potensi jadi realitas.
Dampak Performa Ayton ke Tim dan Musim Lakers
Performa Ayton tak cuma bikin Redick bahagia, tapi juga angkat seluruh Lakers ke level baru. Dengan ia di paint, pertahanan tim naik jadi ranking tiga liga—kebobolan 104 poin per laga—dan offense lebih seimbang, kurangi beban Davis yang dulu overload rebound. Di laga lawan Blazers akhir Oktober, Ayton hadapi mantan tim dan catat 22 poin, 16 rebound—Redick bilang pasca-laga: “Ia tunjukkan kelas, tak ada dendam, cuma fokus menang.” Ini dampak besar: Lakers menang enam dari delapan laga terakhir, dengan Ayton starter tetap meski rotasi ketat.
Redick sering tekankan bagaimana Ayton “merangkul rekan”—seperti mentor junior center Jaxson Hayes, atau bantu James di pick-and-pop. Kebahagiaan pelatih ini menular: pemain seperti Austin Reaves bilang Ayton “bikin kami lebih mudah,” dan itu terlihat di plus-minus +18 Ayton. Di musim panjang dengan jadwal back-to-back, manajemen beban seperti duduk babak kedua lawan Grizzlies jadi kunci—Redick puji Ayton patuh, bilang “ia paham besarnya gambar.” Ini tak cuma statistik; ini fondasi: Ayton bantu Lakers hindari cedera berantai, dan Redick bahagia karena timnya punya depth interior yang dulu kurang. Musim 2025/2026, dengan target gelar, performa ini janjikan perjalanan panjang—dan Redick tersenyum lebar melihatnya terbentuk.
Kesimpulan
Kebahagiaan JJ Redick melihat performa Deandre Ayton adalah cerita manis di tengah hiruk-pikuk NBA: dari double-double konsisten hingga kepemimpinan lapangan, Ayton ubah Lakers jadi tim lebih lengkap. Pujian tulus Redick, dukungan tim, dan dampak nyata ke rekor 7-3 tunjukkan betapa vitalnya satu pemain bisa angkat semuanya. Di musim yang baru bergulir, ini modal emosional besar—Redick bahagia karena lihat potensi terwujud, dan Ayton bahagia karena merasa dihargai. Lakers siap laga ulang lawan Phoenix akhir pekan, dengan interior kuat dan pelatih yang penuh syukur. Sepak bola Amerika ini penuh kejutan, tapi momen seperti ini yang bikin musim tak terlupakan: talenta bertemu kesempatan, dan senyum pelatih jadi saksi bisu.



Post Comment