Dwight Howard Sebutkan Sulitnya Bersaing Dengan Shaq
Dwight Howard Sebutkan Sulitnya Bersaing Dengan Shaq. Legenda NBA Dwight Howard baru-baru ini membuka cerita tentang kariernya, khususnya tantangan besar yang ia hadapi saat dibandingkan dengan ikon basket Shaquille O’Neal. Dalam wawancara eksklusif pada September 2025, Howard berbagi pengalamannya bersaing di era ketika bayang-bayang Shaq masih begitu besar di posisi center. Meski keduanya tidak pernah bertemu langsung sebagai rival di lapangan pada puncak karier, perbandingan konstan dengan Shaq menjadi beban tersendiri bagi Howard. Apa yang membuatnya merasa sulit, dan bagaimana tanggapan Shaq terhadap Howard? Kisah ini mengungkap dinamika antara dua center dominan dari era berbeda. BERITA VOLI
Siapakah Dwight Howard
Dwight Howard adalah mantan bintang NBA berusia 39 tahun yang dikenal sebagai salah satu center terbaik pada masanya. Lahir di Atlanta, Georgia, pada 8 Desember 1985, Howard direkrut sebagai pilihan pertama secara keseluruhan oleh Orlando Magic pada NBA Draft 2004 langsung dari sekolah menengah. Dengan tinggi 2,11 meter dan atletisme luar biasa, Howard dijuluki “Superman” karena kemampuan dunk dan pertahanannya yang mengesankan. Selama kariernya, ia meraih tiga gelar Defensive Player of the Year (2009-2011), delapan kali All-Star, dan memimpin Orlando Magic ke Final NBA 2009. Howard juga bermain untuk tim seperti Los Angeles Lakers, Houston Rockets, dan Philadelphia 76ers, dengan total 18 musim di NBA. Meski kini bermain di liga internasional setelah meninggalkan NBA pada 2022, warisannya sebagai salah satu big man paling dominan tetap kuat.
Apa yang Dia Maksud Dengan Bersaing Dengan Shaq
Dalam wawancara di podcast basket pada September 2025, Howard mengungkapkan bahwa bersaing dengan Shaquille O’Neal bukanlah soal konfrontasi langsung di lapangan, melainkan tekanan untuk memenuhi ekspektasi sebagai center dominan yang mirip dengan Shaq. Ketika Howard masuk NBA pada 2004, Shaq masih berada di puncak kariernya dengan Miami Heat, memenangkan gelar pada 2006. Penggemar dan media sering membandingkan Howard dengan Shaq karena gaya bermain fisik mereka, kemampuan rebound, dan kehadiran di paint. Namun, Howard merasa sulit untuk keluar dari bayang-bayang Shaq, yang dianggap sebagai center paling dominan dalam sejarah NBA dengan empat gelar juara dan statistik luar biasa seperti rata-rata 23,7 poin dan 10,9 rebound per pertandingan.
Howard menyebut bahwa tekanan untuk mencapai level dominasi Shaq, terutama dalam hal kepemimpinan dan dampak ofensif, sangat besar. “Semua orang ingin saya jadi Shaq berikutnya, tapi saya ingin jadi Dwight,” katanya. Ia juga mengakui bahwa gaya bermainnya, yang lebih mengandalkan atletisme dan pertahanan ketimbang kekuatan mentah seperti Shaq, sering dianggap kurang oleh para kritikus. Selain itu, kurangnya gelar juara NBA dibandingkan Shaq membuat perbandingan ini semakin berat, meskipun Howard berhasil membawa Magic ke Final NBA pada usia 23 tahun.
Bagaimana Tanggapan Shaq Atas Pemain Ini
Shaquille O’Neal, yang kini dikenal sebagai analis basket dan komentator, pernah memberikan pujian sekaligus kritik kepada Dwight Howard selama kariernya. Dalam beberapa kesempatan di acara Inside the NBA, Shaq mengakui bahwa Howard adalah center berbakat dengan kemampuan defensif luar biasa, terutama dalam hal blok dan rebound (Howard rata-rata 12,1 rebound dan 1,9 blok per pertandingan selama kariernya). Namun, Shaq juga kerap menyatakan bahwa Howard tidak memanfaatkan potensi penuhnya untuk menjadi dominan di sisi ofensif, seperti yang ia lakukan selama kariernya. “Dia punya semua alat, tapi dia harus lebih agresif di paint,” ujar Shaq dalam wawancara pada 2020.
Meski begitu, Shaq menunjukkan sikap suportif terhadap Howard dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah Howard memenangkan gelar NBA bersama Lakers pada 2020. Dalam tanggapan terbaru pada 2025, Shaq menyebut Howard sebagai “salah satu yang terbaik di generasinya” dan mengapresiasi dedikasinya untuk terus bermain, bahkan di liga internasional setelah meninggalkan NBA. Shaq juga mengakui bahwa perbandingan dengan dirinya mungkin tidak adil, mengingat perbedaan era dan gaya permainan. Sikap ini menunjukkan bahwa meski pernah kritis, Shaq menghormati perjuangan Howard untuk menempa identitasnya sendiri.
Kesimpulan: Dwight Howard Sebutkan Sulitnya Bersaing Dengan Shaq
Dwight Howard menghadapi tantangan besar untuk keluar dari bayang-bayang Shaquille O’Neal selama kariernya, dengan tekanan untuk menyamai dominasi Shaq sebagai center NBA. Meski memiliki karier cemerlang dengan tiga gelar Defensive Player of the Year dan perjalanan ke Final NBA, Howard merasa sulit memenuhi ekspektasi sebagai “Shaq berikutnya.” Tanggapan Shaq yang bercampur antara kritik dan pujian mencerminkan kompleksitas perbandingan ini, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap warisan Howard. Kisah ini mengingatkan bahwa setiap pemain memiliki perjalanan unik, dan Howard telah membuktikan dirinya sebagai salah satu big man terbaik, meski dengan tantangan besar untuk lepas dari bayang-bayang legenda seperti Shaq.
Post Comment