Dewa United Siap Bangkit di Match 2 vs Pelita Jaya
Dewa United Siap Bangkit di Match 2 vs Pelita Jaya. Final Indonesian Basketball League (IBL) 2025 telah memasuki fase krusial dengan laga kedua antara tim basket Dewa United Banten dan Pelita Jaya Bakrie Jakarta, yang akan berlangsung di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan, pada 19 Juli 2025. Setelah kekalahan 94-77 di Game 1 di kandang sendiri, Dewa United Arena, Tangerang, tim asuhan Pablo Favarel kini berada dalam posisi hidup-mati untuk menyamakan kedudukan dan memaksa Game 3. Dengan semangat untuk mencatatkan sejarah sebagai juara IBL pertama mereka, Dewa United menegaskan kesiapan untuk bangkit melawan juara bertahan Pelita Jaya. Artikel ini mengupas strategi, motivasi, dan faktor penentu yang dapat membawa Dewa United meraih kemenangan di Match 2 Final IBL 2025.
Evaluasi Kekalahan di Game 1
Dewa United menghadapi tantangan berat di Game 1, di mana Pelita Jaya mendominasi dengan keunggulan 94-77. Anthony Beane Jr. menjadi motor serangan Pelita Jaya dengan 22 poin, didukung oleh double-double dari K.J. McDaniels (19 poin, 10 rebound) dan Jeff Withey (10 poin, 13 rebound). Dewa United sempat unggul tujuh poin di kuarter pertama, tetapi kehilangan fokus di kuarter kedua, hanya mencetak 10 poin dibandingkan 22 poin Pelita Jaya. Pertahanan Dewa United juga kesulitan menghentikan tembakan tiga angka lawan, dengan Pelita Jaya mencatatkan delapan three-pointer di babak pertama saja.
Pelatih Pablo Favarel menyoroti kelemahan timnya dalam rebound dan second-chance points, di mana Pelita Jaya menguasai enam offensive rebound yang menghasilkan tujuh poin tambahan. Jordan Adams (25 poin) dan Joshua Ibarra (18 poin, 15 rebound) menjadi tumpuan Dewa United, tetapi foul-out keduanya di kuarter akhir melemahkan serangan tim. Favarel menegaskan bahwa timnya harus lebih agresif dalam merebut bola lepas dan meningkatkan kepercayaan diri dalam mengeksekusi tembakan.
Strategi untuk Bangkit di Game 2
Menghadapi laga tandang di Jakarta, Dewa United fokus memperbaiki dua aspek utama: pertahanan perimeter dan disiplin foul. Favarel meminta anak asuhnya untuk membatasi ruang tembak pemain seperti Beane dan Andakara Prastawa, yang efektif dari luar garis tiga poin di Game 1. Selain itu, kehadiran Kaleb Ramot Gemilang, kapten tim yang dua kali meraih MVP lokal, akan krusial untuk mendobrak pertahanan Pelita Jaya melalui tembakan jarak jauh dan penetrasi. Kaleb, yang memiliki pengalaman juara bersama CLS Knight (2016) dan Stapac Jakarta (2019), menekankan pentingnya bermain cerdas dan menjaga kebugaran fisik untuk menghadapi intensitas Pelita Jaya.
Dewa United juga akan mengandalkan kecepatan dalam transisi untuk memanfaatkan kelelahan lawan. Dengan produktivitas poin tertinggi di IBL 2025, mencapai lebih dari 100 poin dalam beberapa laga musim reguler, tim ini memiliki potensi untuk membalikkan keadaan jika mampu menjaga tempo permainan. Joshua Ibarra dan Lester Prosper, dua big man dengan tinggi di atas dua meter, diharapkan mendominasi paint untuk mengimbangi Withey dan Vincent Kosasih dari Pelita Jaya.
Motivasi dan Dukungan Tim: Dewa United Siap Bangkit di Match 2 vs Pelita Jaya
Sebagai tim yang baru lima musim berkompetisi di IBL, Dewa United membawa semangat pembaruan untuk menantang tradisi juara Pelita J㍲web:11⁊. Kaleb Ramot Gemilang menyatakan bahwa mencapai final adalah bukti kerja keras tim dalam membangun tradisi juara dari nol, didukung oleh manajemen yang berinvestasi pada pemain, markas, dan basis penggemar. Meski bermain di kandang lawan, Dewa United mendapat dorongan moril melalui pesan “Down, but not done” yang disampaikan melalui media sosial, menunjukkan tekad mereka untuk bangkit.
Favarel juga memuji tim pelatih fisik dan terapi yang menjaga kondisi pemain tetap prima di tengah jadwal padat, sebuah keunggulan yang tidak dimiliki semua tim. Dengan motivasi untuk mencatatkan sejarah sebagai juara pertama, Dewa United siap memberikan segalanya di Game 2.
Tantangan di Kandang Pelita Jaya: Dewa United Siap Bangkit di Match 2 vs Pelita Jaya
Bermain di GOR Soemantri Brodjonegoro, yang dikenal sebagai kandang yang sulit ditembus berkat dukungan fanatik PJ Holic, menjadi tantangan besar bagi Dewa United. Pelita Jaya, dengan pengalaman lima final berturut-turut dan dua gelar (2023, 2024), memiliki keunggulan mental dan atmosfer kandang. Andakara Prastawa menegaskan bahwa timnya termotivasi untuk mengunci gelar secara cepat di Game 2, didukung oleh energi luar biasa dari suporter. Namun, Dewa United tidak gentar, dengan Favarel menegaskan fokus timnya hanya pada permainan dan bukan tekanan lingkungan.
Kesimpulan: Dewa United Siap Bangkit di Match 2 vs Pelita Jaya
Dewa United Banten siap bangkit di Match 2 Final IBL 2025 melawan Pelita Jaya Jakarta dengan memperbaiki pertahanan, meningkatkan kepercayaan diri, dan memanfaatkan kecepatan serangan. Meski kalah di Game 1, semangat juang Joshua Ibarra, Kaleb Ramot Gemilang, dan seluruh tim, didukung strategi Pablo Favarel, memberikan harapan untuk memaksa Game 3. Menghadapi tekanan kandang Pelita Jaya dan pengalaman juara mereka, Dewa United mengandalkan produktivitas poin dan mentalitas pantang menyerah untuk menciptakan kejutan. Laga ini akan menjadi ujian sejati bagi ambisi Dewa United untuk mengukir sejarah sebagai juara IBL pertama mereka.
Post Comment