Austin Reaves Sudah Mulai Rasakan Kelelahan

austin-reaves-sudah-mulai-rasakan-kelelahan

Austin Reaves Sudah Mulai Rasakan Kelelahan. Di tengah musim NBA 2025/26 yang makin sengit, Austin Reaves dari Los Angeles Lakers mulai tunjukkan tanda-tanda kelelahan setelah performa meledak-ledaknya sepanjang awal tahun. Pemain berusia 27 tahun itu, yang kini jadi pilar utama di lini belakang bersama Luka Doncic dan LeBron James, akui secara terbuka bahwa beban laga bertubi-tubi mulai terasa. Pada 5 Desember 2025, Reaves cetak 36 poin dalam kekalahan 126-105 dari Boston Celtics, tapi start buruknya—0-dari-5 di kuarter pertama—langsung dikaitkan dengan kelelahan pasca-laga sebelumnya. Hanya sehari sebelumnya, ia drop 44 poin dalam 41 menit saat kalahkan Toronto Raptors, catatkan rata-rata 33 poin dalam lima dari enam laga terakhir. Dengan menit bermain mencapai 37,2 per pertandingan, Reaves tak hanya jadi top-20 scorer liga, tapi juga underpaid star yang tolak perpanjangan kontrak musim panas lalu. Ini jadi pengingat bahwa bahkan pemain tangguh seperti ia butuh jeda, terutama saat Lakers bertarung di puncak Barat dengan rekor 13-10. INFO TOGEL

Beban Menit Bermain yang Makin Berat: Austin Reaves Sudah Mulai Rasakan Kelelahan

Reaves hadapi tantangan terberat musim ini lewat menit bermain yang tak kenal ampun, rata-rata 37,2 menit per laga dalam enam pertandingan terakhir—angka yang naik dari 32 menit musim lalu. Di laga kontra Raptors pada 4 Desember, ia main hampir full time, cetak 44 poin dengan 61,9 persen tembakan lapangan, plus 5,8 assist dan 5,7 rebound. Tapi efeknya langsung kelihatan keesokan harinya melawan Celtics: kuarter pertama kosong, baru bangkit dengan 24 poin di babak kedua, mayoritas dari garis lempar. Ini bukan pertama kalinya; sejak Oktober, Reaves sering main over 40 menit saat Doncic atau James absen, seperti di kemenangan atas Kings di mana ia hampir triple-double dengan 51 poin, 11 rebound, dan sembilan assist. Pelatih tim akui rotasi terbatas karena cedera Embiid—eh, maksudnya absen James karena sciatica—paksa Reaves jadi option utama. Dengan jadwal padat Desember, termasuk back-to-back melawan tim kuat, kelelahan ini bisa ganggu streak-nya yang ciptakan 3,8 three-pointer per laga.

Dampak Kelelahan pada Performa Lapangan: Austin Reaves Sudah Mulai Rasakan Kelelahan

Kelelahan mulai bocor ke performa Reaves di berbagai aspek, terutama shooting dan turnover. Di laga kontra Celtics, ia tembus 15-dari-17 free throw untuk selamatkan muka, tapi tembakan lapangan cuma 9-dari-18, termasuk 3-dari-8 dari luar garis tiga—kontras efisiensi 61,9 persen enam laga sebelumnya. Ini mirip pola musim lalu saat ia main over 1000 menit lebih banyak, di mana jumper-nya dingin setelah FIBA play musim panas. Selain itu, turnover naik; pada 2 Desember lawan Suns, ia beri lima giveaway, bagian dari 22 total tim yang akhiri streak kemenangan tujuh laga. Reaves sendiri akui, “Saya coba libatkan semua, tapi kadang terlalu paksa,” soroti transisi dari role player ke star yang butuh energi ekstra untuk self-creation. Di sisi defensif, ia tetap solid dengan 0,7 steal per laga, tapi duel fisik menurun—hanya 46,7 persen tembakan lapangan keseluruhan musim ini. Kelelahan ini juga pengaruh mental; meski rating 8,5 di laga besar, ia sebut “butuh istirahat untuk jaga fokus.”

Respons Tim dan Manajemen Beban

Lakers tak tinggal diam hadapi isu ini; pelatih mulai rotasi lebih bijak, seperti bench Reaves di kuarter kedua kontra Celtics untuk beri napas. Rich Paul, agen Klutch, sarankan Reaves jadi sixth man untuk kurangi beban, ide yang dapat dukungan dari LeBron James yang bilang, “Ia butuh keseimbangan agar tetap tajam.” Reaves tolak perpanjangan $54 juta musim panas lalu demi bet on himself, tapi kini ia fokus kontrak baru 2026—$14,9 juta player option—sambil jaga performa. Tim tambah latihan recovery, termasuk cryotherapy pasca-back-to-back, dan rencana load management saat James pulih. Reaves, yang undrafted 2021, tunjukkan ketangguhan dari dua-way contract ke starter, tapi pengamat bilang ini saatnya Lakers lindungi asetnya—ia kini face of franchise kedua setelah Doncic. Dengan 28,9 poin, 5,7 assist, dan 5,7 rebound musim ini, kelelahan ini alarm dini agar tak ulang slump 2023.

Kesimpulan

Austin Reaves mulai rasakan kelelahan sebagai harga mahal dari ledakan performanya di Lakers musim 2025/26, di mana menit berat dan jadwal padat mulai ganggu efisiensi dan turnover-nya. Dari 44 poin kontra Raptors ke start dingin lawan Celtics, ini pengingat bahwa bahkan top-20 player butuh manajemen bijak. Lakers punya peluang poles rotasi, mungkin sixth man role, agar Reaves tetap jadi senjata utama tanpa burnout. Bagi penggemar, ini momen dukung bintang muda yang bet on himself—dengan istirahat tepat, ia siap lanjut streak dan bantu tim ke puncak Barat. Musim panjang, tapi Reaves bukti ketangguhan; jeda singkat bisa bikin ia kembali ganas.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Post Comment