Pelita Jaya Menjadi Tidak Terkalahan Karena Libas Satya Wacana
Pelita Jaya Menjadi Tidak Terkalahan Karena Libas Satya Wacana. Di tengah kabar cedera Kai Havertz dan perjuangan Viktor Gyokeres menemukan chemistry di Arsenal, kancah bola basket Indonesia diramaikan oleh performa gemilang Pelita Jaya Jakarta. Tim asuhan David Singleton ini mempertahankan status tak terkalahkan di IBL All Indonesian 2025 setelah mengalahkan Satya Wacana Salatiga dengan skor telak 70-53 di GOR Manahan, Solo, pada Rabu sore, 20 Agustus 2025. Kemenangan ini memperkuat posisi Pelita Jaya di puncak klasemen Grup B, menyisakan dua laga krusial melawan Hangtuah Jakarta dan RANS Simba Bogor. Dengan dominasi di lapangan dan strategi yang matang, Pelita Jaya menunjukkan bahwa mereka adalah kandidat kuat untuk mempertahankan gelar. Apa rahasia di balik kemenangan ini, dan bagaimana respons para fans? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA LAINNYA
Berapa Hasil Akhir dari Pertandingan Ini
Pertandingan antara Pelita Jaya Jakarta dan Satya Wacana Salatiga berakhir dengan skor 70-53, mengukuhkan dominasi Pelita Jaya di IBL All Indonesian 2025. Meski kuarter pertama berjalan ketat dengan skor 18-15, Pelita Jaya mulai menjauh di kuarter kedua, memimpin 36-25 berkat akurasi tembakan 45% dan pertahanan ketat yang memaksa Satya Wacana melakukan 12 turnover. Di kuarter ketiga, Pelita Jaya mencetak 22 poin sekaligus membatasi lawan hanya pada 10 poin, memperlebar keunggulan hingga 27 angka (58-31). Meski Satya Wacana mencoba bangkit di kuarter akhir dengan 18 poin, Pelita Jaya tetap kokoh, menutup laga dengan keunggulan 17 poin. Total, Pelita Jaya mencatatkan 36 poin di paint area dan 13 second-chance points, menunjukkan dominasi di area kunci.
Siapa Saja Yang Menjadi Kunci dari Permainan Ini
Kemenangan Pelita Jaya tak lepas dari performa cemerlang beberapa pemain kunci. Andakara Prastawa, kapten timnas Indonesia, tampil sebagai motor serangan dengan 21 poin, termasuk lima dari sembilan tembakan tiga angka, menegaskan statusnya sebagai IBL Local MVP 2025. Agassi Yeshe Goantara, yang masuk dari bangku cadangan, menyumbang 19 poin dengan akurasi tembakan 8/13, termasuk tiga three-pointer yang krusial di kuarter ketiga. Vincent Rivaldi Kosasih juga tak kalah penting, mencatatkan double-double dengan 14 poin dan 10 rebound, menguasai paint area dan membantu tim mengamankan 15 offensive rebound. Di sisi Satya Wacana, Putu Pande berusaha keras dengan 17 poin dan akurasi sempurna dari free throw (7/7), didukung Hendrick Xavi Yonga dengan 16 poin dan empat assist. Namun, hanya dua pemain Satya Wacana yang mencapai double-digit points, menunjukkan kurangnya kedalaman skuad dibandingkan kolektivitas Pelita Jaya, di mana 11 pemain mereka menyumbang poin.
Tanggapan Para Fans Atas Pertandingan Ini
Kemenangan telak Pelita Jaya atas Satya Wacana memicu reaksi antusias dari para fans, terutama di media sosial. Banyak pendukung Pelita Jaya memuji strategi David Singleton yang fokus pada pertahanan agresif dan serangan cepat, dengan salah satu fans menulis, “Prastawa dan Agassi on fire, ini Pelita Jaya level juara!” Fans juga mengapresiasi dominasi tim di paint area dan kemampuan memanfaatkan turnover lawan, dengan komentar seperti, “Satya Wacana nggak punya jawaban buat defense Pelita, mantap!” Namun, beberapa fans Satya Wacana menyayangkan tingginya turnover tim mereka, dengan satu akun menyebut, “Putu Pande main bagus, tapi tim kurang kompak, banyak kesalahan sendiri.” Ada pula yang optimistis, menyatakan bahwa Satya Wacana masih punya waktu untuk memperbaiki performa di laga berikutnya melawan RANS. Secara keseluruhan, kemenangan ini memperkuat kepercayaan fans bahwa Pelita Jaya adalah tim yang sulit dikalahkan musim ini.
Kesimpulan: Pelita Jaya Menjadi Tidak Terkalahan Karena Libas Satya Wacana
Kemenangan 70-53 Pelita Jaya Jakarta atas Satya Wacana Salatiga menegaskan status mereka sebagai tim tak terkalahkan di IBL All Indonesian 2025. Dengan performa gemilang dari Andakara Prastawa, Agassi Goantara, dan Vincent Kosasih, Pelita Jaya menunjukkan kekuatan kolektif yang sulit ditandingi. Sementara Arsenal menghadapi tantangan dengan cedera Havertz dan adaptasi Gyokeres, Pelita Jaya justru tampil percaya diri di bawah asuhan David Singleton, memanfaatkan pertahanan solid dan serangan efisien untuk mendominasi laga. Reaksi fans mencerminkan antusiasme tinggi sekaligus ekspektasi besar untuk tim ini mempertahankan gelar. Dengan dua laga tersisa di Grup B, Pelita Jaya punya modal kuat untuk melaju ke babak berikutnya dan terus menjaga rekor sempurna mereka. Kemenangan ini bukan hanya soal skor, tetapi juga bukti bahwa Pelita Jaya siap mengukir sejarah baru di bola basket Indonesia.
Post Comment